Kemitraan Tokoh Agama Se-Kota Magelang
Magelang – Pada tahun 2022 pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak. Hal ini disebabkan saat pandemi Covid-19 terjadi penurunan cakupan imunisasi dasar lengkap.
Berdasarkan data rutin terbaru Kementerian Kesehatan RI cakupan imunisasi dasar lengkap telah menurun secara signifikan sejak awal pandemi COVID-19, dari 84,2% pada tahun 2020 menjadi 79,6% pada tahun 2021. Faktor yang mempengaruhi antara lain gangguan rantai pasokan vaksin, aturan pembatasan kegiatan dan berkurangnya ketersediaan tenaga kesehatan, yang menyebabkan penghentian sebagian layanan vaksinasi pada puncak pandemi COVID-19. Sebagian orang tua/pengasuh enggan membawa anak ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19.
Pelaksanaan BIAN terdiri dari 2 kegiatan :
– Imunisasi Kejar : pemberian satu atau lebih jenis imunisasi (OPV, IPV dan DPT-HB-Hib) untuk melengkapi status imunisasi dasar maupun lanjutan bagi anak yang belum menerima dosis vaksin sesuai usia
– Imunisasi Tambahan : berupa pemberian satu dosis imunisasi campak-rubella tanpa memandang status imunisasi sebelumnya
Dinas Kesehatan Kota Magelang melalui Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pada hari Senin dan Selasa, tanggal 18-19 Juli 2022 telah menggandeng 75 Tokoh Agama perwakilan Kelurahan se-kota Magelang dengan melaksanakan kegiatan Advokasi dan Peningkatan Peran Serta Kemitraan Tokoh Agama untuk mendukung Program Kesehatan dengan Topik Sosialisasi BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) dan Pengenalan PD3I atau Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi di Aula Dinas Kesehatan.
Narasumber pada hari pertama adalah dr. Widhi Sulistyowati, sedangkan hari kedua adalah dr. Retno Mratihatani, M.HKes dari Balai Kesehatan Masyarakat Wilayah Magelang.
Tujuan dari kegiatan ini adalah mensosialisasikan BIAN dan memberdayakan Tokoh Agama untuk mendukung pelaksanaan BIAN. Harapannya adalah Tokoh Agama bisa mengedukasi dan mendorong masyarakat agar mau membawa anak-anaknya imunisasi, menciptakan suasana kondusif bila ada berita hoax tentang vaksin.