INTERVENSI LANJUT PIS PK MELALUI KELOMPOK ASUHAN MANDIRI (SELF-CARE) DENGAN PEMANFAATAN TOGA DAN AKURESSURE
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional, mengarah kepada mempertahankan kondisi sehat dan tidak sakit serta produktif melalui upaya promotif dan preventif. Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah mendorong masyarakat agar mampu memelihara kesehatannya, serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui kemampuan asuhan mandiri.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2016 tentang upaya pengembangan kesehatan tradisional melalui asuhan mandiri (self care) dengan pemanfaatan taman obat keluarga dan keterampilan yaitu akupresur merupakan petunjuk yang sangat bermanfaat dan dapat dilakukan secara mandiri di keluarga maupun masyarakat.
Arah kebijakan ini memperkuat upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta pemberdayaan masyarakat dapat dipenuhi salah satunya oleh pelayanan kesehatan tradisional yang berorientasi pada upaya menyehatkan dan mempertahankan sekaligus meningkatkan kualitas hidup seseorang. Peningkatan kesadaran, motivasi, dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat akan mempercepat pencapaian status kesehatan yang optimal.
Masyarakat Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam upaya menjaga dan memelihara kesehatannya secara mandiri dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan yang diwariskan secara turun temurun pada kehidupan sehari-hari dalam bentuk minuman jamu, ramuan yang dioleskan, dihirup dan dikombinasi dengan pijat. Keadaan ini perlu terus dilestarikan dengan berbagai upaya melalui peningkatan kemampuan tenaga kesehatan dan masyarakat Peningkatan kemampuan masyarakat dalam melaksanakan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur ini harus dilakukan dalam satu sistem pelayanan kesehatan dasar sebagai bagian dari program Indonesia Sehat.
Dinas Kesehatan melalui Sub Koordinator pelayanan Kesehatan memberikan pembinaan dan Pelatihan kepada 40 orang kader Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisonal Kota Magelang pada tanggal 18 Mei 2022, dalam pembinaan tersebut kader diajak untuk melihat secara langsung Kelompok Asuhan mandiri Kesehatan tradisional yang ada di Dusun Candigatak kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali. Adapun tujuan dari pembinaan dan pelatihan ini selain membentuk Kelompok Asuhan Mandiri bagi Kelurahan yang belum terbentuk juga memberikan gambaran terkait proses pembentukan kelompok Asuhan Mandiri, pengelolaan, sumber daya manusia sebagai pengelolan Asman, pembiayaan, pemanfaatan dari hasil Toga serta dukungan lintas sector terkait pembentukan dan pembinaan kelompok Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional ini. Harapannya setelah mendapatkan pembinaan dan pelatihan ini segera terbentuk Kelompok Asuhan mandiri Kesehatan tradisional minimal di masing-masing Kelurahan terbentuk 1 kelompok Asman.
Melalui asuhan mandiri kesehatan tradisonal ini berarti kita telah berupaya merubah paradigma pengobatan kuratif menjadi promotif dan preventif, yang bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas bagi keluarga dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan keluarganya. Sesuai dengan anjuran Menteri kesehatan, diharapkan kunjungan masyarakat ke Puskesmas merupakan kunjungan dalam rangka konsultasi kesehatan bukan untuk mengobati sakitnya.
Keterkaitan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisonal dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga merupakan salah satu cara puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/ meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Dari 12 Indikator penilaian terhadap keluarga sehat, Asuhan mandiri kesehatan merupakan program unggulan sebagai upaya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri oleh individu dalam keluarga, kelompok atau masyarakat dengan memanfaatkan TOGA dan keterampilan akupresur.
Beberapa tanaman yang ada di TOGA dapat dimanfaatkan oleh keluarga atau kelompok masyarakat. Tanaman-tanaman ini sudah digunakan secara turun menurun oleh orangtua kita terdahulu dan merupakan warisan budaya bangsa dalam pengobatan tradisional Indonesia. Sampai saat ini masyarakat Indonesia masih menggunakan tanaman ini dalam kehidupan sehari-hari, tentulah penggunaannya sudah dinyatakan aman bagi kesehatan kita.