PENGUATAN SURVEILLANS VEKTOR DBD BERSAMA BALKESMAS WILAYAH MAGELANG DAN DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Jawa Tengah. Kasus DBD juga ditemukan dan sudah menyebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Angka kesakitan (Insidens Rate/IR) DBD di Jawa Tengah tahun 2021 tercatat sebesar 12,80/100.000 penduduk dan di tahun 2022 meningkat hampir 3 kali lipatnya menjadi 33,69/100.000 penduduk. Di wilayah kerja Balkesmas wilayah Magelang pada tahun 2021 angka kesakitan (Insidens Rate/IR) DBD tercatat sebesar 14,65/100.000 penduduk dan di tahun 2022 sebesar 26,57/100.000 penduduk. Pada tahun 2022, Kota Magelang menduduki peringkat pertama dengan Insidens Rate/IR DBD tertinggi di wilayah kerja Balkesmas Magelang dengan angka 50,96/100.000 penduduk
Salah satu faktor yang berkontribusi atas tingginya angka Insidens Rate/IR adalah adanya vektor/ nyamuk penular DBD di lingkungan pemukiman, sekolah, tempat kerja dan tempat-tempat umum lainnya. Untuk itu diperlukan komitmen lintas sektor terkait dan masyarakat secara luas khususnya dalam pemantauan jentik berkala (PJB) dan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Salah satu cara untuk membangun komitmen tersebut adalah dengan menyelenggarakan fasilitasi penguatan surveillans vektor DBD di Kota Magelang.
Pada hari Kamis, 8 Juni 2023 telah diselenggarakan kegiatan Fasilitasi Penguatan Surveillans Vektor DBD di Kota Magelang yang diprakarsai oleh Balkesmas wilayah Magelang bersama Dinas Kesehatan Kota Magelang. Acara bertempat di aula UPT Instalasi Farmasi Kota Magelang yang beralamatkan di Jl. Beringin V, Kota Magelang. Peserta pertemuan berasal dari lintas sektor yakni Dinas Kesehatan Kota Magelang, puskesmas se-Kota Magelang, camat se-Kota Magelang, lurah se-Kota Magelang, OPD terkait, dan TP PKK. Kegiatan dimulai pukul 08.00 WIB dan dibuka dengan sambutan dari Kepala Balkesmas wilayah Magelang yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Udik Warsito, S.K.M dan Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Magelang, Bapak Budi Santoso, S.Kep.,NERS.
Sebelum paparan materi dimulai, terlebih dahulu dilakukan survei pengetahuan dasar DBD kepada 40 peserta yang hadir. Diperoleh hasil bahwa nilai tertinggi sebesar 80, terendah sebesar 40, dan rata-rata nilai sebesar 64,75. Acara dilanjutkan dengan paparan Analisa Situasi DBD dan G1R1J dalam PSN 3M Plus oleh Bapak Safaat Wahyudi S,ST. Paparan kedua yakni Upaya Pencegahan DBD dan Pelaksanaan G1R1J dalam PSN 3M Plus di Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Utara dibawakan oleh Nurwidiati, AMK. Di akhir kegiatan, peserta dibagi dalam 5 kelompok yang terdiri dari gabungan beberapa lintas sektor untuk membuat komitmen bersama dalam mewujudkan Kawasan Bebas Jentik (KBJ).