Pemkot Magelang Targetkan 50 Persen Warganya Tervaksin Covid-19
Wali Kota Magelang dr Muchamad Nur Aziz menargetkan vaksinasi Covid-19 untuk warganya mencapai lebih dari 50 persen. Pihaknya pun telah meminta bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, TNI dan Polri untuk mencapai target tersebut.
“Target kita lebih dari 50 persen, makanya kami minta bantuan ke provinsi (Jawa Tengah) dengan PMI, Kodim 0705, dan Polres Magelang Kota sampai akhir bulan ini,” terang Dokter Aziz, Minggu (15/8/2021).
Dokter Aziz menyebutkan, secara umum vaksinasi Kota Magelang sudah mencapai 65 persen. Namun, 30 persen diantaranya adalah warga luar Kota Magelang. Sedangkan sisanyanya, warga Kota Magelang.
“Secara umum capaian kita sudah 65 persen, tapi setelah kita pisah ternyata yang 30 persen dari luar Kota Magelang, makanya kita sekarang ngejar yang Kota Magelang,” imbuh Dokter Aziz.
Aziz menambahkan pelacakan (tracing) dan pengetesan (testing) terhadap pasien Covid-19 sudah 100 persen. Meski begitu, dia mengaku tingkat terkonfirmasi positif (positivity rate) Covid-19 masih 30 persen, melebihi standar aman dari WHO sebesar 5 persen.
“Targetnya di bawah 5 persen, tapi itu tidak gampang. Targetnya di bawah 10persen, itu sudah baik,” ungkapnya.
Untuk mengejar target vaksinasi 50 persen itu, Pemkot Magelang telah menggelar vaksinasi massal yang diseleggarakan di Puskesmas di seluruh wilayahnya, dengan target 2.000 orang, pada 13,14, dan 16 Agustus 2021.
Vaksinasi juga dibuka di Taman Kyai Langgeng, Gedung Kyai Spanjang dan Gedung Wanita pada 15 Agustus 2021 dengan target 2.500 orang. Seluruh sasaran minimal usai 18 tahun.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Intan Suryahati mengatakan, jenis vaksin yang dipakai pada vaksinasi massal ialah AstraZeneca. RST dr. Soedjono Magelang menyuplai vaksin ini sebanyak 200 vial.
Dengan estimasi satu vial dapat digunakan untuk 10 orang, maka 2000 orang akan terpenuhi
kebutuhan vaksinasinya.
Menurut Intan, efek samping atau KIPI vaksin AstraZeneca berbeda dengan merek Sinovac. Maka, pihaknya menyiapkan paracetamol untuk penerima vaksin agar guna meringankan efek samping yang terjadi.
“Setelah disuntikkan (AstraZeneca), ada sedikit reaksi seperti terkena (Covid-19), demam, diare, mual, muntah, tapi itu hanya beberapa hari. Nanti kami bawakan paracetamol supaya menghilangkan gejalanya,” jelasnya.