Workshop Pemeriksaan Molekular dalam Rangka Deteksi Dini HPV DNA
Menurut WHO, dalam 2 menit ada 1 wanita di dunia meninggal dan dalam 1 jam di Indonesia ada 1 wanita meninggal karena kanker serviks. Kanker Serviks pada tahap dini (lesi pra Kanker) biasanya muncul tanpa gejala dan baru bergejala saat sudah stadium lanjut, inilah yang disebut Silent Killer. Angka kejadian dan kematiannya yang tinggi sehingga perlu dilakukan pencegahan yaitu dengan Vaksinasi dan Skrining. Hampir 95% kanker serviks pada Wanita disebabkan oleh virus HPV. 70 % dari angka kejadian kanker serviks disebabkan virus HPV tipe 16 dan 18. HPV ditularkan melalui aktivitas seksual (vaginal, anal, maupun oral).
Target Nasioanal untuk Eliminasi Kanker Serviks Tahun 2030 : 90% anak Perempuan dan laki-laki divaksinasi HPV sebelum usia 15 tahun, 75% Perempuan usia 30 – 69 tahun diskrining menggunakan tes HPV DNA, 90% Perempuan dengan lesi pra kanker dan kanker serviks mendapatkan tatalaksana. Skrining HPV DNA ini dianjurkan dilakukan 3-5 tahun sekali. Jenis sampel yang digunakan adalah swab serviks, swab vagina dan urine (sewaktu), bukan kateter.
Syarat pengambilan Sampelnya :
- Tidak dalam keadaan menstruasi (waktu yang terbaik adalah 14 hari setelah hari pertama menstruasi / dating bulan terakhir).
- Tidak boleh menggunakan tampon, obat-obatan vagina, kontrasepsi vaginal, douche vagina (pencucian vagina/ratus) selama 48 jam sebelum pemeriksaan.
- Tidak diperkenankan melakukan hubungan seksual dalam waktu 24 jam sebelum pemeriksaan.
Untuk memenuhi Target Nasional Eliminasi Kanker Serviks Tahun 203o, Laboratorium Kesehatan Kota Magelang mengadakan Workshop Pemeriksaan Molekular dalam Rangka Deteksi Dini HPV DNA, diawali dengan paparan materi dari dr. Woro Umi Ratih, MKes, SpPK dari Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Yogyakarta sebagai Narasumber yang dilanjutkan dengan praktek pemeriksaannya. Kegiatan dilaksanakan pada Hari Kamis , 25 Januari 2024.