Mlaku-mlaku Tilik Kampung Kuatkan Jogo Tonggo di Kota Magelang
Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito melanjutkan program Mlaku-mlaku Tilik Kampung tahun 2020 di Kelurahan Cacaban, Magelang Tengah, Selasa (3/11/2020).
Kedatangan Sigit ini untuk memberikan motivasi sekaligus mendorong masyarakat Cacaban yang telah memiliki Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo penanganan Covid-19 agar senantiasa menjalankan protokol kesehatan.
“Kedatangan kami di sini untuk menguatkan Satgas Jogo Tonggo di tiap RW. Ada 12 RW dan semuanya sudah memiliki Satgas Jogo Tonggo,” kata Sigit.
Ia menilai dari delapan kelurahan yang telah ditinjau, hampir semuanya sudah sangat baik dan tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Kedatangannya ke kampung-kampung di wilayah Kota Magelang ini juga dalam rangka untuk melihat kondisi kesehatan, sosial, dan ekonomi masyarakat.
“Ternyata aktivitas masyarakat dalam bingkai kearifan lokal sudah sangat baik dijalankan. Harapannya, bisa menjadi percontohan kampung-kampung lainnya,” ujarnya.
Menurut Sigit, Kota Magelang yang berada di rangking kedua terendah penyebaran virus corona se-Jawa Tengah, tidak terlepas dari peran pemerintah dan juga masyarakatnya. Selain melakukan penanganan serius, masyarakat setempat juga sangat disiplin terhadap penerapan protokol kesehatan.
“Mulai dari memakai masker, menjaga jarak, disiplin isolasi mandiri jika berstatus suspek ataupun konfirmasi, pengecekan suhu tubuh di tiap-tiap RW, pembatasan tamu luar daerah, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya memberikan bantuan thermo gun dan hand sprayer di tiap-tiap RW. Dia berharap, protokol kesehatan makin menjadi budaya masyarakat.
“Kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Yang terpenting kita selalu dan senantiasa patuh terhadap protokol kesehatan. Kalau sudah melandai, melantai, nantinya kita akan rumuskan anak-anak kita untuk tatap muka lagi (sekolah tatap muka),” katanya.
Pada kesempatan itu, Sigit juga menyerahkan ratusan paket sembako kepada warga dengan cara mendatangi rumah ke rumah. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan massa, juga menjadi bagian edukasi tentang protokol kesehatan.
“Karena memang rakyat kita itu heterogen, jadi tidak bisa disamakan semuanya. Ada masyarakat yang tidak terjangkau, makanya kami menyalurkan (bantuan) secara langsung,” imbuhnya.
Setiap kepala keluarga penerima manfaat, mendapatkan bantuan sembako beras 20 kilogram, minyak goreng, satu dus mi instan, dan lainnya.
Sementara itu, Lurah Cacaban, Bakri mengaku bangga karena kelurahannya mendapat apresiasi dari orang nomor satu di Kota Sejuta Bunga itu. Menurutnya, kepatuhan dan disiplin masyarakat Cacaban tidak lepas dari edukasi dan penguatan yang diberikan dari seorang kepala daerah.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa Bapak wali kota selalu memperhatikan masyarakatnya. Tidak hanya menerima data, tapi beliau menyempatkan hadir langsung untuk memantau berbagai aspek yang terjadi di masyarakat,” katanya.
Bakri menambahkan, peran Satgas Jogo Tonggo di Cacaban guna menanggulangi Covid-19 berjalan sangat baik. Selain memberikan edukasi, Satgas Jogo Tonggo juga memiliki peran pendampingan kepada pasien suspek dan konfirmasi Covid-19.
“Mereka yang tertular itu bukan aib. Jadi sudah selayaknya mendapatkan perhatian dan pendampingan dari kita. Alhamdulillah, di Cacaban ini, kebersamaan masih sangat terjaga, dan diyakini menjadi strategi kunci memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini,” katanya.